Minggu, 27 Januari 2008

Sejak Agresi Militer AS, 76 Jurnalis Dunia Tewas di Irak


Tahun 2005 adalah tahun terburuk bagi nasib wartawan dunia. Sepanjang tahun itu terhitung 63 orang pemburu berita tewas di berbagai tempat di dunia. Jumlah itu adalah yang tertinggi sepanjang 10 tahun terakhir. Sedangkan Irak, merupakan lokasi yang paling banyak memakan korban wartawan.


Aljazeera menyebutkan bahwa sebanyak 24 orang wartawan terbunuh di Irak sepanjang tahun 2005 saja. “Ini adalah tahun ketiga di mana Irak menduduki lokasi paling rawan bagi wartawan secara berturut-turut,” tulis Al-Jazeera. Kematian mereka lebih banyak karena serangan kelompok bersenjata Irak, sedangkan militer AS membunuh 3 wartawan di Irak.


Menurut Reuters,ada 76 wartawan terbunuh di Irak sejak agresi militer AS ke Irak di tahun 2003. Jumlah korban wartawan yang tewas tersebut juga merupakan jumlah tertinggi korban perang, melebihi perang Vietnam yang berlangsung antara 1955 dan 1975. Reuters sendiri kehilangan 5 orang wartawannya di Irak sejak agresi militer AS.


Lokasi berbahaya kedua bagi wartawan setelah Irak adalah Filipina, di mana 7 orang wartawan tewas sepanjang 2005. Berikutnya, Libanon, yang menjadi lokasi tewasnya 2 orang wartawan. Menyikapi data tewasnya jurnalis yang demikian tinggi, organisasi Jurnalis Tanpa Batas menegaskan, “Wartawan bukan korban kelompok bersenjata, tapi politisi dan pebisnis narkoba yang menekan mereka agar tutup mulut dan tidak memberitakan kejahatannya.” (na-str/aljzr,iol)

Sabtu, 26 Januari 2008

Coba Cari Tau nih....

Aku lagi siapin untuk mendirikan stasiun radio komunitas berbasis masyarakat di kampungku di Kuningan. Target pendengar radio ini adalah para petani, pedagang, pelajar dan mahasiswa, ibu rumah tangga serta guru-guru dengan golongan gaji rendah.

Tapi sepertiya untuk bisa berdiri radio ini perlu kesiapan dana yang cukup, minimal untuk bertahan 6 bulan ke depan. Seterusnya tim pengelola akan mencari sumber pendanaan tetap, seperti menjual kertas atensi dan iklan-iklan kecil.

Diantara para bloger, ada tau gak sumber pendanaan dari NGO, atau pemerintah langsung misalnya......? Kalo ada mohon banget bisa kirim informasi ke aku langsung. Terus terang sebagian penduduk di Kuningn terutama petani dan pelajar sangat membutuhkan informasi sepertipetani yang penting mengetahui harga pupuk, harga jual gabah dan palawija, tata cara penanaman padi dan palawija yang baik, dan masih banyak lagi yang memang sangat dibutuhkan oleh meraka. Termasuk pelajar yang tidak cukup mengetahui unformasi dunia pendidikan hanya dari guru dan literatur buku yang tersedia cukup sedikit. Sekali lagi mohon informasinya ya.....